Sumber: Atmajaya News | 17 Juni 2016
Bioskop Kecil (Bioscil), merupakan sebuah wadah untuk menonton film yang ditujukan kepada anak-anak usia SD hingga SMP. Berangkat dari keprihatinan mengenai sedikitnya penonton anak dalam festival-festival film, Rifqi Mansyur Maya (Kiki) dan Hindra Setya Rini (Hindra) mencetuskan ide untuk membuat Bioscil. “Kami jarang menemukan penonton anak-anak di festival film yang memutarkan film anak. Kalaupun ada bisa dihitung dengan jari” tutur Kiki (28). Film-film yang biasanya diputarkan dalam Bioscil adalah
film anak yang diproduksi oleh sineas-sineas Indonesia. Bioscil yang sudah berjalan semenjak akhir tahun 2011 ini, masih berjalan hingga saat ini dan memiliki banyak panggilan untuk memutarkan film-filmnya diberbagai tempat di Yogyakarta dan sekitarnya.
Saat ini Bioscil sedang vakum dari kegiatannya. Salah satu tempat yang pernah didatangi Bioscil adalah SD Tumbuh, Jetis, pada tanggal 19 November 2015. Acara menonton film dimulai pukul 10.30 WIB dengan film pertama yang berjudul “Say Hello to Yellow”. Tidak semua siswa mengikuti Bioscil namun, saat di SD Tumbuh hanya siswa-siswi kelas 5 dan 6 saja yang ikut menonton film. Perpustakaan yang tidak terlalu luas, penuh dengan siswa-siswi kelas 5 dan 6 yang penasaran dan antusias untuk menonton film. Ketika film sudah diputar semua siswa-siswi menonton dengan serius, terkadang mereka juga tertawa jika ada adegan-adegan yang menurut mereka lucu di dalam film. Tidak hanya menonton film, ketika jeda pergantian film yang akan diputar, ada game-game yang dibuat berdasarkan film yang sebelumnya baru saja ditonton. Tentunya jika ada yang berani dan mau mengikuti games akan ada pengharhaan atau hadiah tersendiri yang diberikan. Biasanya hadiah berupa kaos atau tas yang diberikan setelah ada yang mau maju kedepan bercerita tentang film yang sebelumnya diputar atau menjawab pertanyaan tentang film yang sudah diputarkan. Saat di SD tumbuh salah seorang siswi berani maju kedepan untuk menceritakan inti cerita dari film “Say Hello to Yellow”.
Selain film “Say Hello to Yellow” selanjutnya diputarkan film berjudul “Gazebo”. Siswa-siswi yang sudah mulai saling mengobrol sendiri ketika games lalu hening dan kembali serius ketika film “Gazebo” diputarkan. Selama pemutaran film ada beberapa siswa-siswi diluar kelas 5 dan 6 yang ikut masuk kedalam perpustakaan dan ikut menonton film dengan antusias. Film-film yang diputarkan adalah film anak yang memiliki pesan dan moral didalamnya dimana penyampaian pesan juga dipertegas kembali ketika satu film sudah selesai diputarkkan.
Film yang diputarkan Bioscil ini tidak selalu diputar pada SD atau SMP maupun tempat tertutup seperti ketika di SD Tumbuh. Segmentasi umur yang dituju memang usia SD dan SMP namun tidak selalu pemutaran film dilakukan di sekolah formal. Pemutaran film bisa juga dilakukan diluar ruangan tergantung pada kapasitas dan kemampuan dari tempat yang mengundang Bioscil untuk memutarkan filmnya. Sementara ini seluruh dana operasional masih ditanggung sendiri oleh para pencetusnya, namun untuk alat-alat pendukung seperti proyektor dan layar pemutaran di dapatkan melalui peminjaman dari komunitas ataupun pihak-pihak yang tertarik serta mendukung adanya Bioscil. Film yang diputarkan juga film yang diperoleh dari hasil kerjasama Bioscil dengan agen-agen film seperti Limaenamfilm dan Sanggar Cantrik.
Oleh: Agatha Pascal/ 130904943